Profil, macam dan Pola Komunikasi PR
Macam-Macam PR
Hubungan
masyarakat, atau sering disingkat humas adalah praktek mengelola penyebaran
informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup
sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak mereka
menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang tidak memerlukan
pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering
untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan
lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu,
kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik. Kegiatan umum termasuk berbicara
di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan
komunikasi karyawan. Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab
untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat
mengerti dan menerima sebuah situasi.
Adapun
macam – macam humas diantaranya : 1. Humas Pemerintah 2. Humas Industri dan
Bisnis 3. Humas Sosial 4. Humas Internasional
A. HUMAS
PEMERINTAH
Pengertian
Peranan Humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam membangun citra
positif bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini pemerintah tengah menghadapi
berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar, yakni peningkatan investasi
guna mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Upaya revitalisasi peranan
kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak saat ini, wajib
dilaksanakan di semua instansi pemerintah, sebagai momentum strategis untuk
melakukan perubahan tatanan peranan kehumasan yang dapat bersinergi secara
efektif. Humas pemerintah selalu dituntut kemampuannya dalam menghadapi
tantangan dan perubahan lingkungan yang sangat cepat. Di era keterbukaan
sekarang ini humas mempunyai peran ynag penting dan strategis.
Humas
adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan
timbal balik. Posisi Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang
ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran Humas adalah publik
internal dan eksternal, di mana secara operasional humas bertugas membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya
rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya. Secara definitif,
humas adalah suatu fungsi manajemen yang bertujuan menjembatani antara
organisasi dan stakeholder baik di luar maupun di dalam. Apa pun yang terjadi
di organisasi, humas harus tahu. Humas harus mengetahui segala kebijakan dari
organisasi. Jadi humas sebagai juru bicara pemerintah harus mengetahui segala
kebijakan publik yang diambil itu dapat diimplementasikan dengan baik, sangat
membutuhkan dukungan publik. Tapi bagaimana publik mau mendukung, kalau tidak
mengetahui maksud kebijakan tersebut. Di samping itu, sering ditemui masalah
yaitu kebijakan publik yang diambil pejabat ditanggapi salah oleh masyarakat.
Ini terjadi, karena kurangnya informasi yang diterima masyarakat terkait dengan
maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut. Untuk itu sangat diperlukan
penyampai pesan yang baik, dan humas harus mampu memfasilitasinya.
Humas
juga berperan menjembatani antara kepentingan pemerintah dan masyarakat daerah
di satu pihak dengan pihak-pihak lain dalam meningkatkan kinerja pembangunan di
masyarakat serta kegiatan pemerintahan. Jadi salah satu peran humas adalah membina
hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam
pandangan masyarakat, guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari
masyarakat. Selain itu, seiring pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan
pada pemberdayaan dan peran serta masyarakat, menjadikan peran aparatur humas
dan lembaga kehumasan pemerintah sebagai jembatan antara kepentingan pemerintah
daerah dengan masyarakat. Fungsi humas sangat penting dalam organisasi dan
lembaga pemerintahan.
Humas
dituntut berperan dan berfungsi secara strategis dan profesional sehingga
seorang humas haruslah memiliki kualifikasi yang memadai. Peran aparatur humas
itu ada tiga yakni pertama memberi informasi pada publik mengenai
langkah-langkah yang diambil pemerintah. Kedua, mengusahakan tumbuhnya hubungan
yang harmonis antara pemerintah dengan masyrakat dan ketiga, memberi pengertian
pada masyarakat, tentang apa yang dikerjakan oleh pemerintah di mana pemerintah
dan publik sama-sama satu persepsi. Dengan pelaksanaan peran humas tersebut,
maka kegiatan-kegiatan humas pada dasarnya diarahkan untuk pertama, memberikan
informasi kepada masyarakat tentang tugas pokok, fungsi, aktivitas dan
kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah daerah atau kebijaksanaan di
masing-masing satuan kerja (satker) atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Kedua, menangkap aspirasi masyarakat dan menyampaikan kepada pemerintah atau
satker di jajaran masyarakat. Keempat, mewujudkan integrasi, keserasian dan
keselarasan antara kepentingan pemerintah/instansi dan kepentingan masyarakat.
Kelima, mendorong dan menegakkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan dan
keenam, meningkatkan dan membina secara baik citra dan martabat pemerintah dan
instansi dalam hal ini satker/SKPD di jajaran Pemerintah Daerah. Dengan
gambaran tupoksi tersebut, revitalisasi peran humas pemerintah daerah mutlak
diperlukan, mengingat ke depan peran humas sangat strategis dalam kegiatan
pemerintah kepada masyarakat . Peran dan fungsi kehumasan perlu direvitalisasi
agar dalam memberikan berita bisa cermat dan akurat. Fungsi humas bukan sekadar
memberi informasi akan tetapi image yang dikeluarkan memang benar-benar untuk
masyarakat luas.
Humas
pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi
pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan mereka. Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab
masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publik dengan kepentingan yang
sangat komplek pula. Hal ini memang tidak lepas dari “karakteristik” yang
meletak dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain sebagai berikut:
1. Program pemerintah ditunjuk untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam. 2. Sering
kali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam
jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan
berkesinambungan. 3. Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan
dari berbagai kalangan terutama pers, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan
sebagainya. Kebanyakan humas pemerintah diarahkan untuk hubungan dengan media,
masalah umum, dokumentasi dan publikasi. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang
biasanya ditangani oleh humas antara lain adalah konferensi pers, membuat pers
release, press clipping, pameran-pameran, penerbitan media interen,
mengorganisir pertemuan dengan masyarakat, penerangan melalui berbagai media
komunikasi bagi masyarakat, mendokumentasi berbagai kegiatan instansi, mengorganisir
kunjungan-kunjungan para pejabat, menerima keluhan masyarakat/publik.
B. HUMAS
INDUSTRI DAN BISNIS
Pengertian
Humas industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar.
Humas di sana merupakan fungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya
operasi suatu perusahaan. Humas industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip
ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan (profit
oriented). Dengan demikian, humas industri hendaknya memiliki suatu daftar
prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat disediakan seefisien
mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bila dirinci lebih jauh lagi,
beberapa hal yang berpengaruh terhadap kehidupan dan operasional industri dan
perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Persamaan hak dan kesempatan untuk
mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, memunculkan undang-undang dan peraturan
pemerintah yang menjadi pedoman untuk mencari dan memberi kesempatan kepada
golongan-golongan tertentu.
b.
Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja. Peraturan-peraturan dan
hukum yang tidak merugikan pekerja dan liputan pers tentang
pelanggaranpelanggaran, sangat mempengaruhi program-program perusahaan untuk
para karyawannya.
c.
Perlindungan terhadap investor. Perlindungan terhadap investor melalui
peraturan wajib lapor, merupakan sisi positif yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk menahan investor, mempengaruhi calon investor potensial.
d.
Kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk dan pelayanan dengan
keuntungan yang memadai.
e. Integritas manajemen. Meningkatnya
perhatian masyarakat terhadap perilaku bisnis perusahaan-perusahaan industri,
terutama interaksi mereka dengan pemerintah dan struktur politik, serta
komunitas menjadikan perusahaan berhatihati memutuskan hal-hal yang berkaitan
dengan KKN.
C.
HUMAS SOSIAL
Banyak
aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari
implikasi-implikasi komersial yang biasa. Berikut ini beberapa praktik humas
dalam organisasi-orgganisasi sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya.
1.
Humas Penegak Hukum Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalam kepolisian.
Penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya
mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.
2.
Humas Organisasi Keagamaan Organisasi-organisasi keagamaan sekarang mulai
menyadari pentingnya media masa untuk mencapai para jamaah dari
mempropagandakan doktrindoktrin mereka.
3.
Humas Profesi Profesi kedokteran, profesi pengacara, profesi wartawan, profesi
artis dan sebagainya, juga tidak kalah dalam menggunakan pendekatan humas untuk
berkomunikasi dengan masyarakat.
4.
Humas Organisasi Sukarela Ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan,
bahkan mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terus menerus.
Sehingga dapat dikatakan pencarian dana merupakan tujuan pokok dari organisasi
ini, dana ini nantinya untuk membiayai kerja sosial, kesejahteraan masyarakat,
dan hal-hal lainnya. Menerbitkan majalah internal, surat edaran,
selebaran-selebaran, publikasi, kop surat, dan sebagainya. Citra organisasi
sosial sangat penting bagi kesuksesan baik dalam menarik dana bantuan ataupun
menjamin kerjasama dari para pekerja sukarela. Disitulah perlunya organisasi
sukarela memerlukan nasehat ahli humas dan menggunakan pendekatan kehumasan.
D.
HUMAS INTERNASIONAL
Pendekatan
Dasar Masyarakat Internasional Lahirnya humas internasional disebabkan oleh
adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya perkembangan
bidang pariwisata, bidang komunikasi, transportasi, tukar menukar dibidang
pendidikan seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, timbulnya masalah
internasional, dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Petugas humas akan
di rekrut dari berbagai negara untuk menghindari bias. Media yang biasa
digunakan adalah pers, film, konferensi,study group, dan sebagainya. Jelas
bahwa aktivitas humas tidak dapat dibatasi oleh batasan-batasan Negara.
Pendekatan
masyarakat Internasional berasal dari filsafat, sejarah, dan hukum. Dan
dicirikan khususnya oleh ketergantungan secara nyata pada ‘pelaksanaan
keputusan’. Dengan pelaksanaan keputusan bahwa kebijakan luar negeri
kadang-kadang memunculkan pilihan moral yang sulit bagi negarawan yang terlibat
yaitu pilihan tentang tujuan dan nilai politik yang bertentang. Pilihan
kebijakan luar negeri yang sulit dalam hal ini akan berupa keputusan untuk
berperan atau keputusan untuk ikut terlibat dalam intervensi kemanusiaan.
Tradisi masyarakat Internasional merupakan salah satu pendekatan klasik
hubungan internasional. Tetapi pendekatan ini berupaya menghindari pilihan
sulit antara:
1.
Egoisme dan konflik Negara
2.
Keinginan baik manusia dan kerjasama yang dimunculkan oleh perdebatan antara
realisme dan liberalisme. Perdebatan antara realisme dan liberalisme tersebut
menganggap hubngan Internasional sebagai suatu “masyarakat”. Negara dimana
actor utamanya adalah negarawan yang ahli dalam praktek ketatanegaraan. Tradisi
ini memandang ketatanegaraan sebagai aktivitas manusia yang sangat penting yang
mencakup kebijakan luar negeri, kebijakan militer, kebijakan perdagangan,
pengakuan politik, komunikasi diplomatik, pengumpulan data intelejen dan
mata-mata, membentuk dan bergabung dengan aliansi militer, mengancam atau
terlibat dalam penggunaan kekuatan bersenjata, bernegosiasi dan menandatangani
perjanjian perdamaian, memasuki perjanjian perdagangan, bergabung dan
berpartisipasi dalam organisasi Internasional, dan terlibat dalam kontak,
interaksi, transaksi dan pertukaran Internasional yang tak terhitung. Hal ini
berarti bahwa keterkaitan kebijakan luar negeri suatu negara dan negarawan
harus menjadi fokus sentral analisis: kepentingan, pertimbangan, maksud,
ambisi, kalkulasi, dan miskalkulasi, keinginan, keyakinan, harapan, ketakutan,
keraguan, ketidakpastian, dan seterusnya
B. Pola Komunikasi
Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan
antara dua orang atau lebih dalam proses pengriman dan penerimaan pesan yang
mengaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi
langkah-langkah pada suatu aktifitas, dengan komponen-komponen yang merupakan
bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok
dan organisasi. Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau
rencana yang menjadi langkah – langkah pada suatu aktifitas dengan komponen –
komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan antar
organisasi ataupun juga manusia
Sudah diketahui bahwa komunikasi merupakan sebuah
proses penyampaian pesan atau pun informasi dari seseorang kepada orang lain.
Pada perkembangannya pihak penyampai pesan atau dalam istilah komunikasi
disebut komunikator, dapat berupa sebuah kelompok atau pun perorangan. Begitu
pula dengan penerima (komunikan) dapat berupa perorangan atau pun kelompok.
Diketahui pula, bahwa komunikasi itu bagaikan udara,
bahwa dalam melakukan setiap kegiatan dan aktivitasnya, manusia tidak akan
pernah dapat dipisahkan dari komunikasi. Apabila proses komunikasi ini
dihubungkan dengan salah satu formula atau model klasik dalam komunikasi, maka
dapat dihubungkan dengan Formula Lasswell ”Who says what in wich channel to
whom whit what effect (Siapa mengatakan apa, dengan saluran yang mana, kepada
siapa dan dengan efek bagaimana)” (dalam McQuail, 1981:12).
Di dalam formula Lasswell tersebut, diketahui bahwa
pada dasarnya formula ini menunjukkan kecenderungan-kecenderungan adanya
anggapan bahwa komunikator pasti memiliki keinginan untuk memengaruhi komunikan
(penerima), oleh karena itu komunikasi dianggap merupakan sebuah proses
persuasif. Dan selain itu, ada anggapan bahwa setiap pesan itu mengandung efek.
Pada dasarnya setiap orang dalam berkomunikasi,
mempunyai perbedaan dalam prosesnya, baik proses pengiriman maupun penerimaan.
Hal ini tidak terlepas dari adanya lingkup pemahaman maupun pengalaman yang
dimiliki masing-masing pihak yang berkomunikasi, baik pengirim pesan maupun
penerima pesan.
Berdasarkan kebutuhan akan berkomunikasi, maka
terdapat beberapa pola komunikasi. Beberapa sarjana Amerika membagi pola
komunikasi menjadi 5 yaitu: ”Komunikasi Antarpribadi (interpersonal
Communication, Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication),
Komunikasi Organisasi (Organizational Communication), Komunikasi Massa (Mass
Communication), dan Komunikasi Publik (Public Communication).
Selain itu ada pula beberapa macam pola komunikasi
yaitu :
a) Pola
Komunikasi Primer
Pola komunikasi primer merupakan suatu proses
penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol
sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang verbal
dan nirverbal. Lambang verbal yaitu bahasa, yang paling sering digunakan karena
bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambang nirverbal
yaitu lambang yang di gunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, namun merupakan
isyarat dengan menggunakan anggota tubuh antara lain seperti : kepala, mata,
bibir, tangan dan sebagainya.
b) Pola
Komunikasi Sekunder
Pola komunikasi secara sekunder adalah proses
penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama.
Komunikator yang menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran
komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi
secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena
didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih.
c) Pola
Komunikasi Linear
Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti
perjalanan dari satu titik ketitik yang lain secara lurus, yang berarti
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Jadi, dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka
(face to face), tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses
komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan
sebelum melaksanakan komunikasi.
d) Pola
Komunikasi Sirkular
Sirkular secara harfiah berati bulat, bundar, atau
keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu
terjadinya arus dari komunikan kekomunikator, sebagai penentu utama
keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi seperti ini, proses komunikasi berjalan
terus yaitu adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan.
Komentar
Posting Komentar