Perencanaan Program PR
PERENCANAAN PROGRAM PR
A. Perencanaan Program PR
Perencanaan adalah proses dasar yang
digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.
Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human
resources), sumber daya alam (natural resources), untuk mencapai tujuan.
Perencanaan sebagai tahap kedua dalam kegiatan humas meskipun didukung oleh
data faktual yang lengkap belum tentu akan membuat pelaksanaan efektif apabila
tahap ini tidak ditangani dengan seksama. Pada tahap perencanaan, kahumas perlu
terlebih dahulu menginventarisasi masalah untuk selanjutnya mengkorelasikan
aspek yang satu dengan aspek yang lainnya sehingga dalam tahap pelaksanaannya
kelak, masalah-masalah yang dihadapi berdasarkan data yang berhasil dihimpun
pada tahap penelitian, disusun, diklarifikasikan dengan rapi dan jelas,
demikian pula pemikiran untuk memecahkannya.
Definisi perencanaan kerja menurut pakar
humas, Jefkins, yaitu: “Public Relations consist of all forms of planned
communication outwards and inwards between an organization and its public for
the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding”.
Kegiatan kehumasan menurut Cultip dan Center salah satunya menciptakan
komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarluaskan opini publik kepada
organisasi. Dinas Komunikasi dan Informatika menyediakan layanan informasi bagi
masyarakat yang membutuhkan informasi secara langsung dan online, sehingga
berlangsung komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya. Sesuai
peranannya sebagai pengabdi kepentingan umum, sebagai mediatorutama antara
pimpinan dengan publik, dan sebagai dokumentator, maka kegiatan humas dititik
beratkan salah satunya pada program pelayanan. Program ini berupa pelayanan
data atau informasi baik secara lisan maupun tertulis, termasuk penyelenggaraan
tetap dan pameran.
B. Alasan – Alasan PR harus membuat perencanaan
1. Alasan
dalam kegiatan perencanaan (action plan), yaitu dapat bersifat proaktif,
reaktif, defensif, preventif, protektif dan hingga profitabel. Misalnya,
seorang humas bertindak sedia payung sebelum hujan (proaktif) atau mencari
payung ketika hujan (reaktif).
2. Alasan mengapa (why)
· Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan
lebih luas, seperti perubahan teknologi, ekonomi, politik, hukum dan teknologi.
· Menghadapi perubahan lebih sempit
(operasional), seperti menghadapi persaingan, perubahan selera pelanggan, life
cycle product, sistem komunikasi, media massa, tenaga kerja dan relasi bisnis.
· Menciptakan tujuan yang objektif, sasaran dan
target yang ingin dicapai secara jelas dan rinci.
C. Manfaat Perencanaan Humas
· Membantu pihak manajemen organisasi untuk
mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang sering berubah-ubah.
· Mengefektifkan dan mengefisienkan koordinasi
atau kerja sama antar departemen dan pihak terkait lainnya.
· Mengefisiensikan waktu, tenaga, upaya dan
biaya.
· Menghindari risiko kegagalan dengan tidak
melakukan perkiraan atau perencanaan tanpa arah yang jelas dan konkret.
· Mampu melihat secara keseluruhan kemampuan
operasional, pelaksanaan, komunikasi, target dan sasaran yang hendak dicapai di
masa mendatang.
· Menetapkan klasifikasi rencana kerja humas,
yaitu rencana strategis (sesuai dengan kebijakan tujuan jangka panjang),
rencana tetap (reguler, yang dapat dilakukan berulang-ulang) dan rencana
tertentu (rencana
jangka pendek, khusus, dan terbatas).
D. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan
Menurut George L. Morrisey, dalam bukunya Management by Objective and Results
for business and Industrydalam Morissan, proses perencanaan dan penetapan
program humas mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
·
Menetapkan
peran dan misi, yaitu menentukan sifat dan ruang lingkup tugas yang hendak
dilaksanakan.
·
Menentukan
wilayah sasaran, yaitu menentukan di mana praktisi humas harus mencurahkan
waktu, tenaga, dan keahlian yang dimiliki.
·
Mengidentifikasi
dan menentukan indikator efektifitas (indicators of evectiveness) dari setiap
pekerjaan yang dilakukan. Menentukan faktor-faktor terukur yang akan
memengaruhi tujuan atau sasaran yang akan ditetapkan.
· Memilih dan menetukan sasaran atau hasil yang
ingin dicapai.
· Mempersiapkan rencana tindakan yang terdiri
dari langkahlangkah sebagai berikut :
1) Programming-menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan.
2) Penjadwalan(scheduling)-menentukan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran.
3) Anggaran (Budgeting)-menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
4) Pertanggung jawaban-menetapkan siapa yang akan mengawasi pemenuhan
tujuan, yaitu pihak yang menyatakan tujuan sudah tercapai atau belum.
5) Menguji dan merevisi rencana sementara (Tentative Plan)sebelum
rencana tersebut dilaksanakan.
6) Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan terpenuhi.
7) Komunikasi-menentukan komunikasi organisasi yang diperlukan untuk
mencapai pemahaman serta komitmen pada enam langkah sebelumnya.
8) Pelaksanaan-memastikan persetujuan diantara semua pihak yang terlibat
mengenai komitmen yang dibutuhkan untuk menjalankan upaya yang sudah ditemukan,
pendekatan apa yang paling baik, siapa saja yang perlu dilibatkan. Menurut
Thomas dalam bukunya Manajemen: kepemimpinan dan kolaborasi dalam dunia yang
kompetitif, langkah-langkah perencanaan antara lain :
a. Analisis situasional Dibatasi oleh waktu dan sumber daya, para
perencana harus mengumpulkan, mengartikan, dan merangkum semua informasi yang
relevan terhadap isu perencanaan yang dibahas.
b. Sasaran dan rencana alternatif Berdasarkan hasil analisis situasi,
proses perencanaan harus menghasilkan sasaran-sasaran alternatif yang dapat
diterapkan di masa mendatang dan rencana alternatif yang mungkin digunakan
untuk mencapai sasaran ini.
c. Evaluasi sasaran dan rencana selanjutnya Manajer akan mengevaluasi
keuntungan, kerugian, dan pengaruh yang potensial dari setiap sasaran dan
rencana alternatif.
d. Pemilihan sasaran dan rencana Ketika manajer menguji sejumlah sasaran
dan rencana, mereka akan memilih salah satu yang tepat dan masuk akal.
e. Penerapan Setelah manajer memilih sasaran dan rencananya, mereka
harus menerapkan rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran. Adapun
perencanaan enam langkah yang sudah diterima secara luas oleh para praktisi
humas profesional adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan situasi
b. Penetapan tujuan
c. Definisi khalayak
d. Pemilihan media dan teknik-teknik PR
e. Perencanaan anggaran
f. Pengukuran hasil dalam perencanaan, humas haruslah ada penetapan
tujuan dibuat berdasarkan riset yang telah dilakukan baik melalui riset yang
bersifat formal maupun informal dengan mengadakan serangkaian diskusi atau
konsultasi secara mendalam dengan berbagai pihak guna mengungkapkan kebutuhan
komunikasi paling mendasar yang dirasakan. Dengan hasil riset ditemukan masalah
yang dihadapi, sehingga tujuan perencanaan humas merupakan upaya mengatasi
masalah.
Komentar
Posting Komentar