Kedudukan Public Relation Corporate

A. Pendahuluan 
     Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Jefkins, 2003). PR menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Sedangkan British Institute Public Relations mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara organisasi dengan publiknya. Pertemuan asosiasi-asosiasi PR di Mexico City, menghasilkan pernyataan bahwa PR sebagai suatu seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan publiknya. Definisi tersebut mencakup aspek-aspek PR dengan aspek-aspek ilmu sosial dari suatu organisasi, yaitu tanggung jawab organisasi atas kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas. Setiap organisasi dinilai berdasarkan kegiatan usaha yang dijalankan. Sehingga PR berkaitan dengan niat baik (goodwill) dan nama baik atau reputasi (Jefkins, 2003).
B. Kedudukan Public Relation 
       Sebelumnya telah dijelaskan bahwa kedudukan Humas/PR adalah menilai sikap masyarakat (public) agar tercipta keserasian antara masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/ instansi. Karena mulai dari aktivitas, program Humas, tujuan (goal) dan hingga sasaran (target) yang hendak dicapai oleh organisasi /instansi tersebut tidak terlepas dari dukungan, serta kepercayaan citra positif dari pihak publiknya.
Ciri-ciri strategi komunikasi yang persuasif-strategi /teknik komunikasi persuasif sebagai berikut :
1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2.  PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu.
3. Mendorong public untuk berperan serta dalam aktivitas perusahaan/organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan penilaian.
4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak public dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.
   Peran ideal yang harus dimiliki oleh praktisi Humas dalam suatu organisasi/instansi, antara lain sebagai berikut :
1.      Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi kepada pihak publiknya.
2.      Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan public policynya.
3.      Pihak PR/Humas harus memiliki kemampuan untuk melihat kedepan atau memprediksi sesuatu secara tepat.

C. Peran Humas
      Peran Humas menjadi sangat strategis karena Humas adalah juga communicator yang mewakili organisasi dihadapan stakeholder (sebagai khalayak). Humas pun, bisa menjadi semacam konsultan komunikasi internal yang bisa memberikan data, saran, masukan bagi manajemen termasuk pimpinan organisasi/perusahaan. Sebagai fungsi manajemen, maka pertama-tama Humas harus memahami visi, misi dan tujuan organisasi, sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka komunikasi kehumasan didasarkan pada hal-hal tersebut. Kedua, memahami budaya organisasi/perusahaan. Seorang Humas pun harus memahami secara baik apa yang menjadi nilai-nilai budaya organisasi/budaya perusahaan yang semuanya berperan sebagai panduan, pedoman bagi seluruh anggota dalam mencapai tujuan organisasinya. 
      Budaya organisasi terwujud dalam berbagai kebijakan, kebiasaan, aturan yang diterapkan sebuah organisasi. Ia juga diwujudkan dalam berbagai simbol, warna, semboyan yang dianut sebuah organisasi. Budaya organisasi sangat mempengaruhi, apakah sebuah organisasi bisa bertahan hidup untuk jangka panjang. Ketiga, memahami secara baik peran Leader (pemimpin organisasi). Leader ibarat Nahkoda yang mampu menunjukkan arah, kemana kapal itu melaju, dan mampu meramalkan apa tantangan yang dihadapi selama perjalanan itu.Leadership style yang diterapkan seorang pemimpin organisasi akan turut mempengaruhi kelangsungan hidup sebuah organisasi. Seorang Humas harus mampu memahami,menyadari dan mencermati secara baik, bagaimana leadership style seorang pemimpin organisasi. Dengan demikian, Humas sebagai pihak yang menjalankan fungsi komunikasi organisasi, akan mengetahui bagaimana menyampaikan komunikasi kepada pimpinannya. Keempat, pemahaman terhadapStakeholders. Pun merupakan hal yang sangat penting bagi Humas, sehingga pada akhirnya ia bias menjalin hubungan (relasi) yang baik dengan setiap komponenstakeholders tersebut. Komponen serta karakteristik setiap stakeholders berbeda untuk masing-masing organisasi/perusahaan. Stakeholders bisa dipetakan ke dalam: Government (pemerintah pusat/daerah),Media,Financial Institution (institusi keuangan), Employees, Customers (konsumen), Suppliers, Opinion leader,Community. Seorang Humas harus memahami stakeholders agar strategi manajemen Humas yang dilakukan bisa berjalan efektif.
    Melalui strategi manajemen kehumasan yang efektif maka seluruh aktivitas bisa terwujud. Berbagai aktivitas itu berlangsung dalam seluruh rangkaian proses yang dimulai dari, pendefinisian masalah. Seorang Humas harus selalu memantau mengamati, opini, sikap dan perilaku para stakeholders (pihak yang berkepentingan) terhadap usaha dan kegiatan organisasi. Kedua, perencanaan kegiatan. Humas mempersiapkan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan masalah. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program kegiatan termasuk anggaran yang dibutuhkan. Ketiga, adalah aksi dan komunikasi. Humas mempersiapkan strategi komunikasi,berikut media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada Khalayak. Keempat, evaluasi program. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah proses kegiatan Humas itu sudah sesuai dengan yang direncanakan. Melalui proses kerja Humas yang teratur dan secara kontinu, akhirnya bias terwujud citra positif suatu organisasi, di hadapan stakeholders sebagai khalayak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UAS AUDIT PERBANKAN SYARIAH

Perencanaan Program PR

Public Relations